Tuesday, March 31, 2009

Tergila-gila dengan Lurik


Mbak Imel, teman sekantor, sebelah tempat duduk saya, sama seperti saya, tergila-gila dengan semua hal yang berbau tradisional, terutama dari daerah Jogja.
Beberapa hari sebelum re-sign, dia minta dibuatkan model baju untuk kain lurik, sehari setelah itu malah kepengen bikin baju yang unsur batik dan luriknya dipadukan.
nah, seperti ini bayangan yang saya dapatkan untuknya, semoga berguna buat mbak Imel, jangan lupa kalau sudah jadi bajunya, dikirimin fotonya ya!

Gambar di atas adalah dress modifikasi dari kebaya kutubaru (wah..entah mengapa selain, kain lurik, saya juga tergila-gila dengan model kebaya embah-embah ini)
Nah, dress ini diberi aksen obi dengan kancing buntel


Dress dari kain batik, dengan aksen lurik pada ujung rok dan ujung lengannya.
Dress lengan pendek ini dipadukan dengan rompi panjang dari kain lurik, coba beri aksen list batik dengan motif sama dengan dress. ujung depan rompi dibuat meruncing, sedangkan bagian belakang sama panjang dengan dressnya.
Pilih warna lurik yang masuk dengan warna batiknya! Yang ini, dibutuhkan daya imajinasi padu padan kain motif, tapi selamat mencoba!

Sackdress dari Kain batik merah Asal Pekalongan

Sackdress biasanya dibuat dari kain-kain jatuh seperti satin yang lembut supaya memberi kesan anggun pada pemakainya. Wah...tapi model baju bak cewek banget gitu bukan tipe baju yang nyaman untuk saya pakai, bisa-bisa malah robek, hahahaha
dari kain batik pekalongan ini, bisa juga kok dibuat sackdress sepanjang betis.


Untuk memberi kesan penuh pada dada (terutama dada saya, hehehe), diberi kerutan. Lengan dibikin pendek, atau bisa juga tanpa lengan supaya aksen kerut pada dada menonjol. bagian belakang diberi karet, agar nyaman dipakai dan tidak sumpek.
Sackdrees dengan model dada terbuka seperti ini cocok digunakan oleh cewek dengan postur tubuh sedang, karena tidak akan terkesan berlebihan pada dada. Jika tidak pede dengan model dada terbuka seperti ini, bisa juga menambahkan aksesori kalung batu yang besar atau syal berwarna lebih terang dari warna dress, jadi dada akan lebih tertutup.


Tadinya yang terpikir oleh saya adalah menjadikan kain sepanjang 1,75x2 meter ini sebagai dress panjang tanpa lengan, tapi kata penjahitnya nggak cukup, bahkan untuk model rok rimpel saja, kain tetap kurang. Harga kain ini juga ngga begitu mahal, untuk ukuran harga di pameran besar, yaitu Rp 75.000,00.
karena saya membeli kain batik dalam bentuk set, maka tidak bisa nambah lagi (lagian pamerannya juga udah selesai).
jadi atas usul si penjahit, dibuat sackdress bentuk A - line tanpa kerutan, plisket atau pias, bagian pinggang dibentuk press body, jadinya lumayan juga untuk pergi ke pesta atau ke gereja kan?


Kain batik macamnya ada banyak. bisa berasal dari seluruh penjuru daerah di pulau jawa. Nah, yang satu ini adalah kain batik asal Pekalongan, Jawa Tengah. Yang membedakan batik Pekalongan dengan batik dari daerah lainnya, motif dan warnanya muda dan cerah. tidak seperti batik Yogyakarta yang dominasi warnanya coklat, batik Pekalongan lebih di dominasi warna-warna terang seperti merah, hijau, biru, kuning atau bias juga perpaduan di antaranya.


sackdress, design by Wulan Desember 2008
Referensi :
Kain Batik pekalongan : Pameran Batik JCC JAkarta
Penjahit : LASMI tailor, Pasar Mayestik, Jakarta

Blus Lurik ala Kebaya Kutubaru


Kain lurik adalah kain tenun asal Jawa yang sering dipakai sebagai surjan (baju adat Jawa untuk laki-laki) oleh para demang atau abdi dalem keraton Yogyakarta atau Surakarta (Solo).
Kain lurik sudah dikenal sejak nenek moyang suku Jawa dahulu, dan memiliki nilai budaya yang tinggi. sentra pembuatan kain lurik inipun bisa ditemukan di berbagai sudut di daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta.

Nah apa jadinya ya, kalau kain lurik yang terkesan Jawa banget ini dibikin baju casual...wah...ini dia nih contohnya,
Kain lurik dengan warna dominan hijau ini bisa di beli di pertokoan batik sepanjang Malioboro, tapi kebetulan kakak saya belinya di Solo..hehe...tapi nggak tau di toko mana. KAin lurik ini ada yang dijual per set, dengan panjang 2x1 m. tapi kalau butuh lebih banyak, ada juga yang jual meteran, kok. Semeternya dijual dengan harga bervariasi, antara 27 sampai 40 ribu.



Blus ini idenya datang dari kebaya embah-embah alias kebaya kutubaru yang notabene dibuat dari bahan tipis seperti sifon dan bermotif kembang-kembang (hehe, kaya kebaya embahku banget). Karena bahan lurik ini cenderung panas, jadi lengan dibikin pendek saja (hihihi...sebenarnya ini karena bahannya kurang kalo mau di buat tiga perempat). Supaya blus nyaman dipakai, bagian dalam ditambah kain furing.
Kancing diletakkan di samping, dengan kancing kait atau 'benik cethet".
supaya perut ngga kemana-mana, lebih baik bagian kutubaru dibuat panjang sampai sebatas pinggul.
Untuk mengimbangi kain yang tradisional banget, blus ini bisa dipadukan dengan rok atau celana jeans. Jadinya casual banget.



Blouse design by : wulan:) november 2008

Referensi,
kain lurik : Jogja, Solo
Jeans : di semua dept store kaleee
Penjahit : Laris Tailor, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat

Saturday, January 17, 2009

Kreasi Batik Wayang


by : wulan, on citacinta no 16 th 08

Monday, October 27, 2008

My Blue-Violet Kebaya in "Wisuda"






Kebaya ini diadopsi dari kebaya bali, lengkap dengan sabuknya.
Agar nggak kepanasan, lengannya dibuat tiga perempat (maklum, semarang was very hot, AC gak nyala lagi)
KEbaya dibuat dari bahan brokat warna kombinasi ungu dan biru. ukuran bahan brokat 1 1/4 x 2 1/4 m.
Semula mau dibikin leher sabrina, tapi resleting yang tadinya akan diletakkan di bagian pinggir, malah menimbulkan efek menggelembung karena bahan terlalu jatuh, jadi hasilnya tidak maksimal.
Akhirnya dibuat kancing di bagian depan dan diletakkan di bagian dalam kebaya, sehingga tidak terlihat kan dari luar?
Detail bunga-bunga pada kebaya dihasilkan dengan cara memotong motif bunga dari dahan brokat, kemudian menempelkan pada bagian lengan, leher dan bagian bawah kebaya dengan bordir pinggir untuk menimbulkan efek tumpal.
Memang sih boros bahan, tapi hasilnya lebih bagus daripada memakai tumpal asli bahan (maklum bahan brokatnya murah meriah)
Dengan memakai bordir pinggir juga lebih murah daripada memakai payet atau bordiran full.
Coba aja hitung, bordir pinggir ini cuma 30ribu, sedang kalo pake bordir full, satu bordiran bunga bisa 30-50 ribu.
Bustie dan sabuk dibuat dari bahan satin warna ungu 1 1/4 m.
Biar bustie pas di badan, dan dada keliatan lebih bervolume (khususnya bagi bagi saya), dipasang kawat sepanjang dada sampai perut
Tinggal dipadukan dengan rok batik simple dengan satu belahan di depan pinggir kanan agar pas terima ijazah pak rektor jalannya nggak susah (tapi model rok batiknya nggak ke foto, hehe)
Hasilnya...kebaya simple ini bisa buat wisuda euy...
kebaya design by wulan 10 januari 2008




Sunday, October 12, 2008

Capture some Picture in Malioboro Street

Andong, The Most Favorite Transportation

Mbah Kakung Lenggahan Mawon...


Istirahat Sejenak Setelah Jualan Berkeliling


Jualan Gingseng. Jogja apa Cina sih???