Tuesday, March 31, 2009
Blus Lurik ala Kebaya Kutubaru
Kain lurik adalah kain tenun asal Jawa yang sering dipakai sebagai surjan (baju adat Jawa untuk laki-laki) oleh para demang atau abdi dalem keraton Yogyakarta atau Surakarta (Solo).
Kain lurik sudah dikenal sejak nenek moyang suku Jawa dahulu, dan memiliki nilai budaya yang tinggi. sentra pembuatan kain lurik inipun bisa ditemukan di berbagai sudut di daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta.
Nah apa jadinya ya, kalau kain lurik yang terkesan Jawa banget ini dibikin baju casual...wah...ini dia nih contohnya,
Kain lurik dengan warna dominan hijau ini bisa di beli di pertokoan batik sepanjang Malioboro, tapi kebetulan kakak saya belinya di Solo..hehe...tapi nggak tau di toko mana. KAin lurik ini ada yang dijual per set, dengan panjang 2x1 m. tapi kalau butuh lebih banyak, ada juga yang jual meteran, kok. Semeternya dijual dengan harga bervariasi, antara 27 sampai 40 ribu.
Blus ini idenya datang dari kebaya embah-embah alias kebaya kutubaru yang notabene dibuat dari bahan tipis seperti sifon dan bermotif kembang-kembang (hehe, kaya kebaya embahku banget). Karena bahan lurik ini cenderung panas, jadi lengan dibikin pendek saja (hihihi...sebenarnya ini karena bahannya kurang kalo mau di buat tiga perempat). Supaya blus nyaman dipakai, bagian dalam ditambah kain furing.
Kancing diletakkan di samping, dengan kancing kait atau 'benik cethet".
supaya perut ngga kemana-mana, lebih baik bagian kutubaru dibuat panjang sampai sebatas pinggul.
Untuk mengimbangi kain yang tradisional banget, blus ini bisa dipadukan dengan rok atau celana jeans. Jadinya casual banget.
Blouse design by : wulan:) november 2008
Referensi,
kain lurik : Jogja, Solo
Jeans : di semua dept store kaleee
Penjahit : Laris Tailor, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment